Sebuah lompatan ke dalam hati Jepang feodal
Assassin's Creed Shadows, sebelumnya dikenal sebagai Assassin's Creed Red, menandai tambahan terbaru untuk franchise ikonik Assassin's Creed dari Ubisoft. RPG bertema samurai open-world premium ini membawa pemain ke kedalaman Jepang era feodal, sebuah latar yang kaya akan sejarah dan intrik. Ini menjanjikan pengalaman yang imersif yang menggabungkan gameplay stealth yang menjadi ciri khas seri ini dengan daya tarik elemen periode yang lama diminta oleh para penggemar.
Dengan latar yang segar, elemen naratif yang saling terkait masa lalu dan masa kini, dan pengenalan seorang pembunuh misterius baru yang diselimuti bayangan, Assassin's Creed Shadows menyajikan fantasi Shinobi yang telah lama diidamkan oleh para pemain.
Fajar saga shinobi
Membangun kesuksesan dari Assassin's Creed Valhalla pada tahun 2020, Assassin's Creed Shadows menonjol sebagai judul utama dari waralaba ini. Dunia yang dinamis, dunia terbuka dan penceritaan lingkungan yang imersif dengan mahir menghidupkan Jepang feodal. Musim yang selalu berubah dan cuaca yang tidak terduga dalam permainan ini bukan hanya hiasan visual—mereka secara aktif membentuk gameplay, mempengaruhi stealth, eksplorasi, dan pertempuran. Dunia bereaksi secara alami terhadap tindakan pemain, membuat setiap pertemuan terasa segar dan menarik.
Di jantung permainan ini adalah narasi yang menarik yang dengan mahir menggabungkan elemen dari masa lalu dan masa kini. Pemain memasuki peran dua protagonis yang berbeda—Naoe Fujibayashi, seorang Shinobi Assassin yang menyelinap dalam kegelapan, dan Yasuke, seorang Samurai legendaris yang menggunakan berbagai senjata, termasuk katana, busur, kanabo, dan naginata. Ini menawarkan pemain berbagai pilihan pertempuran untuk dikuasai.
Fitur menonjol lainnya dari permainan ini adalah tempat persembunyian yang dapat disesuaikan, memungkinkan pemain untuk membangun dan memperluas basis rahasia mereka. Pusat ini adalah pusat komando strategis di mana pemain dapat merekrut sekutu, melatih pembunuh, dan mengembangkan jaringan pengintai untuk mengumpulkan intelijen tentang musuh. Satu kekurangan dari permainan ini adalah kurangnya mode multiplayer, yang dapat mengecewakan penggemar yang berharap untuk gameplay kooperatif atau kompetitif.
Sejarah Jepang bertemu dengan gameplay inovatif
Assassin's Creed Shadows membenamkan pemain dalam fantasi shinobi yang telah lama ditunggu-tunggu, memadukan intrik sejarah dengan gameplay dinamis. Berlatar di Jepang feodal, ia memperkenalkan dua protagonis—Naoe, seorang Assassin Shinobi yang diam-diam, dan Yasuke, seorang Samurai yang tangguh. Dunia yang berkembang dalam permainan, dibentuk oleh musim dan tindakan pemain, meningkatkan eksplorasi dan pertempuran. Sementara narasi yang mendalam dan tempat persembunyian yang dapat disesuaikan menambah kedalaman strategis, ketiadaan mode multiplayer dapat membuat beberapa penggemar menginginkan lebih.